oleh

Papan Tulis Bolong Hingga Kursi Rusak Parah, Kemana Dana BOS SMPN 6 Tebing Tinggi Empat Lawang

SUARAEMPATLAWANG.COM

Beredar pesan berantai yang dikirim secara anonim kebeberapa nomor WhatsApp tentang keluh kesah tenaga pendidik di SMPN 6 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan pada Selasa, (14/6/2022).

Pesan tersebut selain mengambarkan kondisi sarana belajar yang sudah rusak parah, baik kursi yang patah, papan tulis bolong hingga punggutan ke siswa untuk pembelian hordeng dan para siswa sering membawa alat kebersihan untuk membersihkan sekolah, juga menyoroti ketidaktransparan sekolah dalam pengunaan dana operasional sekolah (Dana Bos) sejak 2019-2021.

Padahal Kemendikbud mewajibkan sekolah membuat laporan secara online dan memasang papan laporan dimasing-masing sekolah.

“Pelaporannya ada 2. Pertama online, jadi secara digital semua orang dapat mengakses. Kedua kita bikin required harus dipasang di papan di sekolah. Jadi orang tua murid, semua bisa lihat, murid-murid pun bisa lihat, kalau misalkan ada beli projektor, mana projektornya. Jadi itu salah satu hal check and balance,” ucap Nadiem seperi dikutip dari detikcom.

Seperti diketahui, mulai 10 Februari 2020, dana BOS akan ditransfer langsung ke rekening sekolah tak lagi ditransfer ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

“Kita ada tiga kali penyaluran, kalau Kemendikbud tidak menerima laporan BOS tersebut via online ke website (bos.kemdikbud.go.id) pada tahap pertama dan kedua, yang ketiga tidak akan ditransfer,” tutur Nadiem dikutip dari siaran pers Kemendikbud.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jon Heri terlihat santai menerima laporan dari awak media akan kondisi SMPN 6 tersebut.

Namun ia berjanji akan mengecek, ia juga telah sering mengingatkan sekolah untuk memasang papan informasi disekolah terkait transparansi penggunaan dana BOS.

Ia juga menduga oknum dinas yang membuat SPJ saat ditanya sekolah yang tidak mengunakan dana bos dengan benar namun pengajuannya tetap cair.” Sebenarnya yang buat spj ya dari sekolah, kalaupun ada orang dari dinas itu hanya oknum,” terangnya.

Padahal sebelum menjabat PLT Kadisdikbud Jon Heri merupakan Kepala Bidang SMP di Kabupaten Empat Lawang dan menjabat cukup lama, seharusnya ia tau kondisi di SMPN 6 Tebing Tinggi tersebut.

Publik berharap tidak adanya kongkalingkong yang dilakukan oleh jajaran elit dinas pendidikan kabupaten Empat Lawang terkait penyaluran dan penyerapan dana BOS di sekolah-sekolah.

SMPN 6 Tebing Tinggi sendiri memiliki 111 siswa dan menerima bantuan dana BOS sebesar 120 juta pertahun, untuk tahun 2022 SMPN 6 juga menerima bantuan 100 juta dari dana BOS kinerja (sekolah penggerak).

Adapun guru honorer berjumlah 6 orang dengan jumlah jam mengajar sebanyak 37 jam per/bulan, yang mana setiap jam para guru honorer dibayar Rp 12.000, sehingga total gaji selama setahun diperkirakan Rp 6 juta.

Selain honorer ada juga pembayaran gaji staf, tata usaha dan penjaga sekolah yang kesemuanya diperkirakan Rp 15 juta pertahun.

Melihat sarana belajar para siswa SMPN 6 yang sangat miris tersebut publik pun bertanya kemana kah sisa anggaran dana BOS ?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *