oleh

Belasan Warga Lubuk Nambulan Lahat Sumatera Selatan Kondisinya Begitu Memperihatinkan

SUARAEMPATLAWANG.COM

LAHAT- Kondisi memperihatinkan tidak hanya diderita Nenek Kuya warga desa Lubuk Nambulan yang harus tidur dirumah sempit nan kumuh berdinding seng. Wanita yang telah berusia 79 Tahun tersebut hidup sebatang kara dirumah berukuran 1,5 X 2 M.

Menurut warga sekitar tidak hanya Nenek Kuya kondisinya begitu memilukan, namun ada belasan warga lainnya hidup dibawah garis kemiskinan di desa Lubuk Nambulan.

“Banyak disini yang miskin kaya gini, contohnya Mulyadi yang juga hidup menumpang di gubuk rumah saudara sepupunya yang juga sama-sama menderita kemiskinan,” ungkap warga, Minggu, (24/7/2022).

Disambangi di gubuk berukuran tidak lebih dari 2 X 2 M, Mulyadi (37) wajahnya tetap ceria walaupun terlihat pucat karena menahan rasa sakit di kaki akibat menderita asam urat bercerita ia dulu tidur di WC umum sebelum menumpang dirumah saudaranya.

“Terima kasih kepada keluarga saya yang telah mengizinkan saya tinggal disini, sebelum tinggal disini saya tidur di WC,” ucap Mulyadi warga Lubuk Nambulan penderita asam urat.

Ia juga menyesalkan bantuan Dana Desa cuma 1 kali diterima dan setelahnya ia tidak mendapatkannya lagi saat ditanyakan awak media tentang bantuan yang diterima.”Dulu pernah sekali dapat BLT Rp. 300 ribu, namun setelah itu tidak pernah dapat lagi,”keluhnya.

Tak hanya Nenek Kuya dan Mulyadi, Derita yang sama juga dialami oleh Bapak Supandi, pria berumur 55 tahun warga Lubuk Nambulan hidup sendiri di hutan sudah lebih dari 3 tahun dan mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan.

Ia bercerita pernah mengurus untuk mendapatkan bantuan, namun dengan alasan yang tidak jelas niatnya untuk merasakan kehadiran pemerintah di hidupnya menjadi sirna.”saya memang lahir di desa lain namun sudah dari dulu saya bermukim di Lubuk Nambulan, saya tidak mengerti katanya disuruh buat surat pindah,”ungkap Supandi yang juga pengidap Remantik dan Asam Urat kepada awak media.

Miris memang, dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak serta merta membuat masyarakat Kabupaten Lahat hidup sejahtera.(Kurniawan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *