oleh

SAMPAH TELOYOK, KAPAGHAN TELADUNG ADA DI JALAN POROS PENDOPO

SUARAEMPATLAWANG.COM

Melalui postingan media sosial Facebook Ustadz Budi Suib Landur menyoroti adanya pulau sampah di jalan poros tepatnya di belakang pasar Pendopo Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan.

Postingan lengkap Ustadz Budi Suib yang dikenal dekat dengan Bupati Empat Lawang Dr. H. Joncik Muhammad baru 2 jam tayang namun sudah disukai ratusan netizen.

‘ Inila akibat kalu “kito” samo-samo egois dan la mati hati nurani. Nedo peduli agi dengan lingkungan, nedo peduli agi dengan kesehatan bersamo.

Lokasi dalam video ini nedo jauh ngan Puskemas Pendopo, Jalan Poros. Asoku bukan bada nyapakkan kapagh so disini ni.

Sughang nyapakkan kapagh

Sughang nyapakkan kapagh

Sughang nyapakkan kapagh

Lamo-lamo kapaghan teloyok, tambah teladung. Akses jalan temakan ladungan kapagh, lingkungan rusak, polusi buruk, pemandangan mato nemak, pegasian saro, apo agi pe-embauan idung la busuk tegalau.

Bukan sekali duo kali kejadian lok ini ni. Gapat be loyok an kapagh la nyampai setengah jalan gedang. Seharuso pihak berwenang dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup segancango begerak. Pun masyarakat jangan nyapakkan kapagh asak-asak.

Alap pulo asonyo sebagian Sat Pol PP Desa ditugaskan untuk kontrol setiap waktu. Mangko pacak nangkapi begundal-begundal nyo sekendak ati ngotori lingkungan ru. Enjuk hukuman setimpal. Amon lanang suruh ngaoti kapagh ini ni enggut bersih. Amon tino betet jungogho.

Seingat aku (semoga nedo salah), TPA sampah untuk wilayah Pendopo dan sekitaro la dibuatno oleh Pemkab, yaitu di belakang dusun Karang Cayo, Pobar. Tinggal Dinas terkait begerak dan masyarakat sadar diri.

DLH Empat Lawang

Kantor Camat Pendopo

Kita bersuara karena kita peduli

Kita peduli karena kita cinta

Empat Lawang ini adalah tumpah darah kita. Warisan leluhur. Dari tumbuhannya kita makan dan dari airnya kita minum.

Aku ni dai be olok jemo Inggris 🤭🤭 ..amon sebenarano nian asli Jemo Lintang. Perawak an memang mirip jemo Eropa, tapi asli Jemo Lintang… 😀

Darah, daging, kulit dan tulang belulang asli produk Lintang Empat Lawang. Jadi, suara ini adalah suara cinta untuk kito galo-galo dan tanah puyang kito.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *