SEL.EMPAT LAWANG – Pembangunan rehab jalan Tebing Tinggi-Tanjung Raya yang menelan anggaran 10 Milyar lebih yang bersumber dana APBD Provinsi Sumatera Selatan, terkesan pemborong kurang memikirkan keselamatan warga sekitar maupun pengendara yang melintas karena hamparan batu berserakan di median jalan.
Hal tersebut dikeluhkan warga Karang Are Agus (47), ia megeluhkan lamanya pengaspalan yang mengakibatkan debu beterbangan dimusim panas ini.” Ini yang didepan rumah sudah hampir 2 bulan jalan seperti ini dan sangat menggangu karena jalan jadi berdebu. Sekitar seminggu lalu ada warga yang terjatuh dari motor karena kaget dan mengerem mendadak saat papasan dengan dum truk,” ujar Agus di lokasi, Kamis (18/11/2021).
Senada, Ardi (28) pengendara motor yang rutin melintas warga Kecamatan Pendopo pun menyayangkan pihak pemborong yang membiarkan hamparan batu agerat terlalu lama sehingga menggangu pengendara.” Bagi pengendara dari Talang Padang yang menuju Pendopo harus berhati-hati karena pas belokan di Tebing Buntung medan jalan tidak rata dan ditakutkan terjadi kecelakaan fatal,” urai mahasiswa salah satu Universitas di Pagar Alam.
Masih menurut Ardi sudah lebih satu bulan hamparan material yang berada di Tebing Buntung (KM 32-Red), sekitaran kantor camat Pendopo Barat maupun di Air Kandis serta Karang Are terhampar dan belum juga diaspal.
“Ada 10 titik lebih dari Desa Padang Titiran sampai ke Tanjung Raya yang belum diaspal, sangat membahayakan bagi pengendara khususnya di depan SD Karang Are dan di Tebing Buntung Padang Surau karena pas tikungan dan turunan tajam, sehingga bagi pengendara yang belum hapal jalan berpotensi tergelincir apalagi kalau mengerem mendadak,” sambung Ardi menginggatkan.(Red/2106).