oleh

Wakil Bupati Yulius Maulana Pimpin Rembuk Stunting, Semua OPD Hadir  

SUARAEMPATLAWANG.COM

Apa itu Stunting ? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.

Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Singkatnya stunting adalah pendek namun pendek belum tentu stunting.

Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

Menekan potensi Stunting Pemkab Empat Lawang melakukan Rembuk Stunting, Selasa (30/8/2022) di Gedung MADANI Pemkab Empat Lawang.

Dihadiri Wakil Bupati Yulius Maulana, ST, Kepala Dinas Kesehatan Hj Hepy Safriani, SKM, M.Kes, Danramil Tebing Tinggi, Perwakilan Polres, Perwakilan Kajari serta Kepala OPD, Kepala Badan, Camat, serta Perwakilan Tenaga Kesehatan se-kabupaten Empat Lawang.

Yulius Maulana dalam sambutannya menyampaikan bahwa potensi Stunting di Kabupaten Empat Lawang diangka 26 %. Untuk itu beliau mengajak semua pejabat baik OPD hingga sampai ke desa-desa untuk bahu membahu menekan angka Stunting.

“Prinsipnya kalau kita mau kita bisa, ditahun 2021 angka Stunting kita 26 %, harapan kita ditahun 2024 dibawah 4 %. Komitmen kami bersama OPD, Camat dan Kepala Desa untuk bersama-sama bekerja, gotong royong menyelesaikan Stunting di Kabupaten Empat Lawang,” ungkap Yulius Maulana Wakil Bupati Empat Lawang.

Hj Hepy Safriani Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang menuturkan angka 26 % bukan penderita Stunting namun baru berpotensi terkena Stunting,” Secara keseluruhan tidak ada daerah yang dominan menderita stunting di Kabupaten Empat Lawang. Angka 26 % merupakan yang beresiko terkena Stunting, yang beresiko ini akan kita cari penyebabnya dan secepatnya akan kita tanggulangi sehingga angka Stunting kita bisa dibawah angka nasional,” Ucap Hepy Safriani Joncik.

Faktor-faktor penyebab Stunting diantaranya Perumahan yang tidak layak, sanitasi yang buruk juga dipengaruhi pengasuhan yang kurang baik termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi ikut mempengaruhi Stunting pada anak.