Rumah salah satu daftar penerima BLT yang dicoret Kepala Desa (foto istimewa)
SUARAEMPATLAWANG.COM
Kepala Desa Pancurmas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan Eliansyah alias Indin yang dikabarkan tidak memberikan uang bantuan langsung tunai dari dana desa (BLT DD) kepada beberapa orang warganya sudah dipanggil pihak Inpekstorat Kabupaten Empat Lawang.
” Kepala Desa Pancurmas sudah kita panggil, sudah kita mintai dokumen dalam waktu dekat akan kita lakukan pemeriksaan,” ungkap Inpekstur Kabupaten Empat Lawang melalui Irban Investigasi Darwindi.
Untuk diketahui pemeriksaan terhadap Kepala Desa Pancurmas berawal dari informasi warga penerima BLT yang di coret oleh kepala desa. Awalnya Kepala Desa mengaku mendapat saran dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), namun setelah dikonfirmasi Kepala Desa mengakui tidak ada saran dari Agus Rahcmat Basuki perihal pergantian penerima BLT.
Hal tersebut terkuak saat awak media melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon dihadapan Kepala Dinas DPMD beberapa waktu yang lalu.
Diberitakan sebelumnya Kepala Desa Pancurmas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan mengganti nama penerima BLT-DD tahun anggaran 2023 karena penerima dianggap tidak layak masuk sebagai kategori miskin ekstrim mulai terkuak. Dari informasi yang dihimpun awak media salah satu daftar penerima BLT yang digantikan bernama Mariana merupakan warga buta dan miskin sehingga dinilai sangat layak masuk dalam penerima bantuan.
Tempat tinggalnya pun di daerah trans Desa Pancurmas, dengan rumah berdinding papan kayu. Rumah dengan luas kurang lebih 4 x 6 meter didiami oleh Ibu Mariana bersama suami tercinta.
Begitu pun dengan Meri Hartati Janda Miskin yang masuk dalam daftar penerima BLT namun ia pun tidak pernah menerima uang tersebut dari pemerintah desa.
Hampir sama dengan Mariana, Meri Hartati juga menempati rumah gubuk yang terbuat dari papan kayu dengan ukuran hampir sama dengan rumah Mariana dan tinggal seorang diri.
Lebih parah lagi rumah Reza Saputra yan begitu memperihatinkan, terlihat rumah kayu yang sudah lapuk dimakan usia. Reza awalnya menerima BLT namun diambil kembali oleh pihak desa dengan alasan salah kasih, padahal namanya memang masuk dalam daftar penerima bantuan.
Menurut salah satu warga, pada triwulan pertama nama-nama tersebut ditambah dengan beberapa nama lainnya terdaftar sebagai penerima BLT, namun mereka tidak pernah menerimanya.” Bulan 1,2,3 nama mereka ada tapi tidak diberikan, di bulan ke 4,5,6 uang BLT tersebut kabarnya diberikan kepada warga lain, informasinya warga tersebut disuruh tanda tangan sudah menerima BLT selama 6 bulan,” ungkap warga.
” Ibu Meri Hartati itu Janda tinggal di rumah gubuk ukuran kurang lebih 4 X 6 meter,
Ibu Mariana itu Buta, rumah gubuk, rumah Trans, ukuran nya pun lebih kecil dari rumah Ibu Meri, rumah Reza lebih parah lagi, papan kayu sudah hampir hancur dimakan rayap,” sambung warga Pancurmas.
Sementara itu Kepala Desa Pancurmas Elinyansha alias Indin sebelumnya berkilah mendapat saran dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) untuk mengganti nama penerima BLT walaupun sudah hasil musyawarah di desa.
“Jadi memang berdasarkan hasil musyawarah mereka masuk dalam daftar penerima namun karena ada yang melapor ke DPMD bahwa mereka-mereka tersebut dianggap tidak layak menjadi penerima karena rumahnya beton kebun dibelakang rumah, ada juga yang walaupun rumah kayu tapi punya warung dan punya sapi, sehingga atas saran Pak Agus DPMD untuk diganti. Setelah dilakukan musyawarah maka mereka diganti, uang nya diberikan ke penerima yang baru,” beber Elinyansha melalui sambungan telepon Rabu 22 Mei 2024.
Adanya kejadian ini diharapkan Aparat Penegak Hukum baik Kejaksaan, Kepolisian maupun Inpekstorat Kabupaten Empat Lawang bisa turun dan melakukan audit pengunaan Dana Desa (DD) Pancurmas tahun 2022-2023.