oleh

Dugaan Pungli Bantuan Beras ! Kades Tanjung Raman Intervensi Perangkat Desa dan BPD 

SUARAEMPATLAWANG.COM

Adanya dugaan pungli yang dialami warga miskin Desa Tanjung Raman Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan membuat Kepala Desa Tanjung Raman Herman Asri mengumpulkan para perangkat desa, kadus dan BPD di sebuah gedung sekolah islam pada Rabu 19 Juni 2024.

Menurut warga yang menghubungi awak media, rapat darurat tersebut diadakan Kepala Desa dalam rangka meminta para pejabat-pejabat tersebut menutupi informasi adanya dugaan pungli ” Wan kemaren jam 2 siang rombongan Perangkat, Kadus, BPD dikumpulkan oleh Pj Kades di gedung madrasah, Pj ngomong kasus pungli bakal diusut tuntas untuk itu Pj kades mohon jangan ada yang ngomong bahkan jika PJ Bupati yang nanya,” ucap warga yang menghubungi awak melalui sambungan telepon Kamis, 20/6.

Warga tersebut mengaku mengetahui hal tersebut dari pengakuan anggota BPD yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Sementara, Pj Kepala Desa Tanjung Raman Herman Asri saat dikonfirmasi kebenaran informasi tersebut tidak bersedia menjawab walaupun pesan yang dikirim awak media sudah ia baca dengan tanda ceklis 2 (dua) biru Kamis (20/6/2024).

Sebelumnya diberitakan warga berinisial MR melakukan punggutan liar (Pungli) kepada 153 orang warga saat akan mengambil beras bantuan. Pungli terjadi pada 16 Mei 2024 dan 12 Juni 2024. Dimana setiap warga yang menerima bantuan beras diharuskan membayar Rp 20 ribu kepada dirinya.

Dari rekaman video yang diterima awak media beberapa warga menyampaikan bahwa uang pungli menurut pengakuan MR untuk petugas.” Alasan Mar kak Budi lah pindah ke Muara Pinang, ini anuan jemo kantor pos (Alasan Mar kakak Budi sudah pindah ke Kantor Pos Muara Pinang, duit ini untuk orang kantor pos),” sekelumit ucapan warga di video yang beredar.

Sebelumnya dugaan Pungli yang dilakukan oleh pelaku juga sempat viral pada bulan Mei lalu, saat itu pelaku meminta uang Rp 20 ribu kepada penerima bantuan beras, aksi mereka dilakukan secara terang-terangan di Kantor Pos Pendopo, Kamis 16 Mei 2024.

Anehnya Kepala Desa yang telah mengetahui hal justru pasang badan dan berniat untuk mengembalikan uang warga yang terkena pungli.” Mar sudah kami temui dia mengaku dikasih oleh warga dan saya siap ganti uang warga,” bela Pj Kades Tanjung Raman Jumat 14 Juni 2024.

Untuk undangan yang dibagikan oleh Mar Kepala Desa mengakui dapat dari rumahnya.” Undangan dari kantor pos ke rumah, sorenya ada anak Mar yang mengambil,” ungkap Herman Asri.

Pengakuan Kepala Desa tidak sejalan dengan pengakuan warga yang mengaku dipaksa untuk membayar Rp 20 ribu per orang dalam pengambilan beras. Saat dipanggil Kepala Desa pada Kamis siang, 11 warga sempat ditawari oleh Pj Kades uang senilai Rp 20 ribu untuk mengganti uang warga namun warga menolak karena uang pungli yang mereka keluarkan sudah Rp 70 ribu per orang.” Kades kemaren buat video seolah-olah warga ikhlas dan mau dikembalikan uang Rp 20 ribu tapi uang tidak diterima oleh warga, karena warga maunya Rp 70 ribu,” terang warga.

” Aneh kades yang ganti, kalau begini masyarakat binggung apakah pelaku pungli menyetor ke desa, bagusnya Kepala Desa ikut melaporkan pelaku ke Polres karena pungli ini dilakukan pelaku bukan kali ini saja namun terjadi setiap bulan sejak bantuan beras disalurkan ke warga. Kalau begini sama saja pelaku dilindungi,” ungkap WL warga Pendopo.

Usut punya usut pelaku pungli ternyata merupakan keluarga salah satu pejabat di Desa Tanjung Raman.” Mar ini bibik salah satu pejabat Desa Tanjung Raman, mungkin belah pagut dengan pemerintah setempat,” ungkap salah satu warga Tanjung Raman saat ditanyakan pendapatnya tentang kesedian Kepala Desa mengganti uang pungli terhadap masyarakatnya tersebut.