SUARAEMPATLAWANG.COM
Beberapa kepala desa saat bertemu di warung kopi sering mengeluh buntu dan berjanji membayar setelah adanya pencairan dana desa (DD). Padahal DD memiliki tujuan yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, pelayanan kepada masyarakat desa, pendapatan desa dan masyarakat, serta mendukung program infrastruktur desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa.
Dana desa bukan untuk membayar hutang pribadi, 86 maupun hiburan ke dunia malam karena sudah ada aturan baku dalam pengelolaan DD.
Menyikapi hal itu, Ketua Tim Investigasi Lembaga Elemen Pejuang Masyarakat (Lembaga Elang Mas) Kabupaten Empat Lawang Syahroni heran dengan ucapan para oknum kades yang sedikit-sedikit meminta tenggat setelah pencairan.”Tujuan dianggarkannya oleh negara dana desa sudah bergeser yang dulunya untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat desa sekarang untuk memperkaya kepala desa. Saya beberapa kali bertemu oknum kepala desa yang mengaku bokek karena habis membayar hutang dan lain sebagainya, kok dana desa untuk membayar hutang dan 86,’ ucap Syahroni tersenyum sendiri.