SUARAEMPATLAWANG.COM
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons penemuan ulat pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Selatan. Menurut Dadan, hal itu tidak mungkin terjadi karena ulat tersebut sampai keluar ke ompreng atau wadah tempat makanan.
“Ya, contoh kemarin ada misalnya kasus belatung di Palembang. Saya ahli entomologi, paham betul. Tidak mungkin belatung hidup di luar omprengnya,” katanya dalam Agrinnovation Conference dan Rakernas Pemuda Tani di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2025) dikutip dari Detikfinance.
Atas kejadian ini, BGN memerintahkan untuk meningkatkan SOP demi memastikan pengawasan terhadap MGB. Saat ini setiap kali makanan akan dikirim maka harus ada dokumentasi berupa foto dan video.
“Nah, sekarang ditambah lagi SOP-nya. Setiap kali mau mengirim makanan, divideokan semuanya, foto semuanya. Karena kok tiba-tiba begitu sampai di sekolah, kenapa ada ompreng yang ada belatungnya,” tambah dia.
“Itu hal yang tidak normal yang sudah mulai terjadi. Itu meningkatkan SOP kami setiap hari, dan kami selalu pagi hari melakukan pelayanan, sorenya langsung rapat bersama seluruh Indonesia. Jadi ini program yang sangat terkontrol,” tegas Dadan.
Menurutnya, BGN telah memeriksa sampel makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memastikan tidak ada ulat. Kalau pun ada maka seharusnya ulat tersebut mati.
“Kami punya sampel makanan setiap kali kami kirim, kami kan punya sampelnya di Satuan Pelayanan. Itu tidak ada belatungnya, kenapa? Karena bersih. Kalaupun ada belatung, pasti mati harusnya,” tutur Dadan.
Dadan menjelaskan, menu yang saat itu disajikan juga memuat buah pepaya. Lalu kalau pun ulat berasal dari pepaya seharusnya ulat tersebut tidak akan keluar karena memilih untuk memakan pepaya.
Ketua DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel sekaligus penanggung jawab dapur umum MBG Evie Hadenli mengatakan terkait adanya makanan yang diduga basi dan ada ulat masih menunggu hasil laboratorium.
“Sampel sudah dibawa ke BPOM untuk diperiksa dan kami masih menunggu hasil lab,” ujar Evie, Rabu (19/2/2025).
Sebelumnya dikabarkan hari ke-2 pendistribusian makan bergizi gratis (MBG) di Empat Lawang didapati belatung pada kotak makanan di SDN 07 Tebing Tinggi.
Kejadian tersebut sontak viral, dalam video yang beredar perekam seakan menunjukan ia merupakan anggota TNI dengan narasi melapor ke Pangdam Sriwijaya.
Anehnya, di sekolah-sekolah lain tidak ada laporan kejadian serupa, baik dari SMPN 01 Tebing Tinggi, SMAN 01, SDN 05 maupun TK yang juga menerima paket berisi MBG.
Mirisnya, temuan ulat belatung digoreng sedemikian rupa oleh akun-akun faceebook baik akun anonim maupun faceebook milik oknum ASN yang secara terang-terangan menyerang pemerintah.
Dengan adanya pernyataan dari Kepala Badan Gizi Nasional, dugaan sabotase pada temuan ulat belatung di MBG semakin besar, yang bertujuan ingin mengagalkan MBG di Kabupaten Empat Lawang.
Saat ini MBG di Empat Lawang kembali dilanjutkan setelah Pj Bupati bersama Kapolres meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).