Pendukung JM-FAI saat memberikan satu ekor sapi untuk berbuka puasa bersama
SUARAEMPATLAWANG.COM
Diduga Ingin mencari alibi agar nanti bisa kembali ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) saat kalah dari Dr H Joncik Muhammad dan Arifa’i di Pilkada Kabupaten Empat Lawang 19 April 2025. Nasarudin salah satu tim hukum Hba-Henni menuding penyelenggaraan pemilu, Pj Bupati, Polisi dan Kajari Empat Lawang tidak netral, yang ditayangkan media Satujuang, Jumat 28 Februari 2025.
Tudingan tersebut sangat tidak beralasan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diketahui selama ini sudah melakukan tahapan sesuai aturan Perundangan-Undangan yang berlaku.
Dari hasil Rapat Dengar Pendapat (DPR RI), dijelaskan, setiap tahapan KPU Daerah selalu berkoordinasi dengan KPU RI maupun Kemendagri guna menjamin seluruh tahapan Pemilu tidak menambarak aturan.
Dugaan fitnah juga diutarakan Nasarudin, yang menganggap Pj Bupati hanya boneka, dengan menuduhnya mengerakan ASN dan Kepala Desa mendukung salah satu paslon.
Tidak hanya itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) ikut diseret dan dituduh ikut menekan kepala desa guna berpihak ke salah satu paslon tanpa merinci peran Kajari.
Begitupun anggota Polres dianggap tidak netral menambah rentetan dugaan fitnah yang dihembuskan kuasa hukum Hba-Henni di bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
Pada postingan berita tersebut, terbersit ancaman bahwa pada Pilkada 2018 lalu sampai menimbulkan korban jiwa dan, pihaknya seperti kita ketahui sebagai pelaku pembunuhan pendukung Joncik Muhammad di pilkada lalu.
Dugaan Fitnah-fitnah yang disebar tim hukum Hba-Henni merupakan cermin rasa tidak percaya diri dan ketakutan bertanding melawan Joncik Muhammad dan Arifa’i. Sebab, Joncik dan Arifa’i dikenal mempunyai basis pendukung merata di 10 Kecamatan yang tersebar di kabupaten empat lawang.
Hal itu diungkap Rudi Hartono kepada awak media pada Kamis, 06 Maret 2025.”Mereka sudah cemas, di kandang mereka Tebing Tinggi lebih banyak yang dukung JM-FAI, apalagi di Muara Pinang dan Saling yang merupakan penyumbang suara terbanyak JM-FAI, Lintang Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Paiker, Sikap Dalam sudah terlihat akan didominasi JM-FAI. Tidak ada jalan lain lagi, mereka tebar fitnah sana sini agar mendapat simpati padahal justru masyarakat akan muak dengan cara politik mereka mengharamkan segala cara, apalagi fitnah sana sini. Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan, Nauzubillahiminzalik,” ungkap pria yang akrab dipanggil Kael.
Kael, pendukung militan JM-FAI merupakan mantan Kepala Desa Rantau Tenang Kecamatan Tebing Tinggi selama 2 periode. Tempat tinggalnya pun persis berhadapan dengan rumah calon wakil bupati, Henni Verawati. Bahkan Kael merupakan kakak sepupu dari Henni justru memberi dukungan kepada JM-FA’I.