SUARAEMPATLAWANG.COM
Sungguh terlalu ulah pekerja pada proyek Jalan Cor Beton Desa Terusan Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan.
Informasi yang didapat dari masyarakat sekitar yang melihat proses pekerjaan Proyek Cor Beton, para pekerja langsung melakukan pengecoran dijalan berlumpur sehingga adukan krosok bercampur dengan tanah dan lumpur.
Masyarakat sempat ribut dengan pengawas proyek yang meminta para pekerja untuk membersihkan dulu lumpur sebelum dilakukan pengecoran.
Namun pihak pekerja dengan nada marah dan mengancam akan memindahkan pekerjaan jalan tersebut ketempat lain.” Udem jangan banyak komplain, kami begawe ngejar waktu, masalah kukuh atau idak bukan urusan kami, yang penting ukuran panjang dan lebar cukup, untuk kualitas pekerjaan bukan urusan tukang, kami pindahkan kelain kle,” ujar Wawan masyarakat yang menirukan ucapan pengawasan proyek, (24/1).
Masih penutur Wawan, seharusnya jalan dilapisi aspal namun ia menduga itu oli bekas. Buktinya aspalnya sudah terkelupas,” liat aja kalu aspal biasanya kuat dan mengikat, itu kalian lihat sendiri beberapa titik sudah rusak dan patah padahal baru 3 bulan dikerjakan,” sambung Wawan, Selasa, (24/1).
Dibeberapa lokasi tak hanya terkelupas, jalan terlihat sudah retak dan miring.”Jalan Berusia 3 bulan dan belum digunakan hancur hanya karena air hujan, ” tutup Wawan dirumahnya.
Kepala Desa Terusan Baru Irwansyah juga tidak mengetahui dengan pasti proyek tersebut dikerjakan oleh CV mana, namun yang ia tau PPTK yang berasal dari Palembang bernama Febry sedangkan subkontraktor bernama Riko warga Tebing Tinggi.
” Kamu hanya didatangi oleh PPTK yang mengaku bernama Febry, sedangkan Riko warga Tebing Tinggi merupakan Subkontraktor. Pemborongnya tidak pernah komunikasi dengan kami selaku pemerintah desa, jadi kami tidak bisa berkomentar banyak,” ucap Kades Terusan Baru Irwansyah yang tak menampik adukan krosok bercampur lumpur, Sabtu, (2/4).
Jalan Cor Beton di Desa Terusan Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan diketahui dibangun pada sekitar bulan 10 Tahun 2022. Namun belum 3 bulan berlalu, dibeberapa titik jalan sudah terkelupas, retak hingga nyaris amblas.
Tokoh masyarakat yang ditemui awak media menduga proyek tersebut berasal dari dana aspirasi dewan propinsi,” dulu ada yang izin untuk melakukan pelebaran jalan didepan rumah saya, saya kasih namun sayangnya jalan ini belum 3 bulan sudah rusak disana sini. Proyek ini saya rasa dari dana aspirasi dewan provinsi,” ucap tokoh masyarakat yang tidak ingin dimasukan namanya.
Dengan hancurnya Jalan Cor Beton di Desa Terusan Baru masyarakat berharap APH segera turun kelapangan dan menindaklanjuti Proyek Cor Beton tersebut karena jelas-jelas dikerjakan secara asal-asalan dengan anggaran miliaran rupiah.
Komentar