oleh

Albaihaki Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Empat Lawang Tekankan Pentingnya Peran Sekolah di Era Merdeka Belajar

SUARAEMPATLAWANG.COM

Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang Albaihaki, S.Kom., MM dalam sambutan pada Rangkaian Kegiatan Coaching Clinic IKM Mandiri Berubah menyampaikan arahannya kepada Kepala Sekolah yang hadir bahwa peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah menjadi kunci penting dalam memajukan sekolah di era Merdeka Belajar. Kepala sekolah perlu memahami poin penting dari kebijakan Merdeka Belajar secara utuh. Hal ini berkaitan dengan kebijakan yang akan diambil oleh kepala sekolah sebagai seorang pemimpin dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar di sekolah.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk memilih sesuai dengan minat. Memberikan berbagai pilihan kepada sekolah, guru, dan siswa di satu sisi berarti adalah kemudahan. Walaupun di sisi lain ada beberpa kesulitan, hal itu akan menjadi mudah jika kepala sekolah dan guru memiliki kesiapan, kapasitas dana, dan kapabilitas yang memadai. Kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci dalam implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah.

Ketika kepala sekolah dan guru sudah memahami filosofi dan prinsip dasar pembelajaran, pada hakikatnya sudah memiliki kesiapan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Dalam Kegiatan Coaching Clinic IKM Mandiri Berubah yang dilaksanakan di SMPN 1 Tebing Tinggi, UNSERI, S.Pd., M.Pd selaku Korwas Dinas Pendidikan sekaligus Fasilitator Guru Penggerak seperti biasa menyampaikan materi Coaching Clinic dengan berbagai persamaan persepsi mengenai berbagai aturan yang berlaku untuk pelaksanaan IKM di jenjang SMP.

Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai ;

• Capaian Pembelajaran (CP) Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

• Tujuan pembelajaran (TP) adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.

• Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.

• Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.

• Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

• Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

• Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.

• Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP.

Dalam Kegiatan Coacing Clinic IKM Mandiri Berubah kali ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang juga menghadirkan Kepala Sekolah dan Guru dari SMPN 6 Tebing Tinggi yang merupakan salah satu Pelaksana Program Sekolah Penggerak untuk Berbagi Praktik Baiknya dalam Pelalsanakan IKM Mandiri Berubah.

Beberapa Materi yang disampaikan oleh Tim Dari SMPN 6 Tebing Tinggi ;

Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level) adalah pendekatan pengajaran yang berpusat pada kesiapan belajar peserta didik, bukan hanya pada tingkatan kelas.

Apa tujuan pendekatan pengajaran ini?

• Sebagai bentuk implementasi dari filosofi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada peserta didik;

• Untuk memastikan setiap peserta didik mendapatkan hak belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan;

• Memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik membangun dan meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi.

Bagaimana penerapannya?

• Dengan Asesmen Awal Pembelajaran dan penyesuaian Tujuan Pembelajaran

Kemajuan hasil belajar peserta didik dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.

• Dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Peserta didik dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pengajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan peserta didik.

Apa itu fase perkembangan?

Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya.

Fase dan Jenjang/Kelas

• Fase A: SD/MI (Kelas 1–2)

• Fase B: SD/MI (Kelas 3–4)

• Fase C: SD/MI (Kelas 5–6)

• Fase D: SMP/MTs (Kelas 7–9)

• Fase E: SMA/MA, SMK/MAK (Kelas 10)

• Fase F: SMA/MA, SMK/MAK(Kelas 11–12)

Sekolah Luar Biasa

• Fase A: usia mental ≤ 7 tahun

• Fase B: usia mental ± 8 tahun

• Fase C: usia mental ± 8 tahun

• Fase D: usia mental ± 9 tahun

• Fase E: usia mental ± 10 tahun

• Fase F: usia mental ± 10 tahu

Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen?

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan selama pembelajaran berlangsung, serta asesmen sumatif di akhir pembelajaran.

Asesmen Formatif Awal Pembelajaran

Asesmen di awal pembelajaran bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang telah dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik.

Pembelajaran

Melakukan pembelajaran dan memonitor kemajuan belajar peserta didik secara berkala dengan menggunakan berbagai metode asesmenformatif.

Asesmen Sumatif di Akhir Pembelajaran

Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.

Andriansyah, SH., MM Kasubid GTK SMP mengungkapkan Coaching clinic IKM Mandiri Berubah Kali ini diikuti  Oleh Kepala Sekolah SMP, Waka Kurikukum Dan Guru Mapel di Kecamatan Tebing Tinggi Saling, dan Talang Padang yang tahun ini sudah Melaksanakan IKM yaitu SMPN 1 Tebing Tinggi, SMPN 2 Tebing Tinggi, SMPN 4 Tebing Tinggi, SMPN 5 Tebing Tinggi, SMPN 6 Tebing Tinggi, SMPN 7 Tebing Tinggi, SMPN 1 Saling dan SMPN 2 Talang Padang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *