Plt Direktur Perumda Tirta Seguring Betung Bantah Tuduhan Pungli, Duga Motif Balas Dendam Politik di Balik Isu Miring

SUARAEMPATLAWANG.COM

Ditangani Hendra Rosada, wajah Perumda Tirta Seguring Betung semakin menyala (foto para pekerja) membuat nama perusahaan di pintu masuk kantor

Empat LawangHendra Rosada, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perumda Tirta Seguring Betung, Kabupaten Empat Lawang, dengan tegas membantah berbagai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Tuduhan-tuduhan ini, yang beredar melalui rekaman video, berasal dari seorang mantan karyawan Perumda yang kini sedang menjalani hukuman.

Isu yang dilemparkan mencakup pungutan liar (pungli) pemasangan, pemotongan gaji karyawan, dan penarikan dana yang tidak jelas.

Pada Jumat (18/7/2025), Hendra Rosada menjelaskan kepada awak media bahwa tuduhan ini diembuskan oleh mantan karyawan yang sebelumnya dipecat karena berbagai pelanggaran.

Ia menyoroti peningkatan signifikan pendapatan IKK Tebing Tinggi di bawah kepemimpinannya, yang melonjak lebih dari 200% dari rata-rata Rp60-79 juta menjadi Rp241 juta.

Menanggapi tuduhan tidak menyetorkan uang senilai Rp200 juta, Hendra mempertanyakan asal usul uang tersebut dan kepada siapa seharusnya diserahkan. Ia menegaskan bahwa seluruh iuran pelanggan selalu disetorkan ke rekening perusahaan.

Hendra Rosada meyakini bahwa ada muatan politik di balik penyebaran rekaman suara tersebut. Ia menduga mantan karyawan yang diberhentikan itu mencoba melakukan balas dendam karena perbedaan pilihan politik. Keluarga besar Hendra Rosada diketahui mendukung kepala daerah yang saat ini terpilih, sehingga rekaman tersebut diduga sengaja dibuat dan disebarkan oleh pendukung yang kalah dalam kontestasi politik untuk misi balas dendam dan adu domba.

Fakta menariknya, sejak dipimpin oleh Hendra Rosada, Perumda Tirta Seguring Betung justru diklaim mencapai puncak kejayaan dan meraih keuntungan dalam penjualan air kepada masyarakat Empat Lawang.

Hal ini dibuktikan dengan laporan keuangan: pada tahun 2023 Perumda mengalami kerugian Rp167.166.510, namun di tahun berikutnya (2024), di bawah kepemimpinan Hendra Rosada, perusahaan berhasil meraup untung sebesar Rp783.640.250.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *