Foto : barang bukti mobil berisi TBS telah diamankan
SUARAEMPATLAWANG.COM
MURATARA – Seorang terduga pelaku pencurian buah kelapa sawit di perkebunan PT Agro Muara Rupit (AMR), berinisial SU, terpaksa dilumpuhkan dengan tindakan tegas terukur menggunakan peluru karet oleh Petugas Patroli Dialogis Brimob. Insiden ini terjadi di Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada Selasa (22/7/2025), sekitar pukul 17.30 WIB, setelah pelaku diduga melakukan perlawanan dan pengancaman terhadap petugas.
Akibat tembakan tersebut, SU mengalami luka di paha bagian kiri dan dibawa ke RSUD Muara Rupit oleh keluarganya untuk mendapatkan perawatan intensif.
Dari tangan pelaku, petugas mengamankan satu unit mobil Suzuki APV warna hitam dengan nopol B 1546 OLR beserta buah sawit hasil curian yang disita oleh PT AMR.
Kronologi Kejadian
Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, S.K.M., M.H., melalui Kanit Intel Aipda Mey, membenarkan adanya kejadian tersebut. Aipda Mey menjelaskan bahwa Bripda SU dan Bripda RA adalah anggotanya yang bertugas sebagai Petugas Patroli Dialogis di PT AMR.
Kejadian berawal pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, saat FC security Niko dan TL Deri bersama personil Patroli Dialogis Brimob, Bripda JA dan Bharaka BE, melaksanakan patroli di Blok D25. Sekitar pukul 17.30 WIB, tim patroli mendapati satu unit mobil APV berwarna hitam yang putar balik saat akan berpapasan. Merasa curiga, tim patroli memutuskan untuk mengejar mobil tersebut.
Saat pengejaran, Bripda JA menghubungi Bripda RA untuk back up. Sekitar pukul 18.00 WIB, Bripda RA dan Bripda JA berhasil menghadang dan menghentikan mobil yang dicurigai. Dari dalam mobil, keluar seorang laki-laki dewasa berinisial SU dengan membawa sebilah parang. SU secara membabi buta mengejar dan hendak menyerang Bripda RA.
Bripda RA kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak satu kali menggunakan amunisi hampa. Namun, pelaku kembali masuk ke mobil sambil mengucapkan kata-kata “Payolah kalo kito nak setembakan”. Tidak lama kemudian, pelaku kembali keluar dari mobil dan mengejar tim patroli sambil mengayun-ayunkan parang. Dengan jarak kurang lebih 5 meter, Bripda JA dan Bripda RA terpaksa melepaskan tembakan terbidik ke arah bawah pinggang menggunakan amunisi karet, yang mengenai paha kiri atas pelaku, dengan pertimbangan dapat mengancam nyawa mereka.
Setelah mendapat tembakan, pelaku melarikan diri dan meninggalkan mobilnya. Karena hari mulai gelap dan tidak ada penerangan, tim patroli kehilangan jejak pelaku. Sekitar pukul 20.00 WIB, tim patroli membawa mobil pelaku yang berisi buah sawit untuk diamankan di Mess PT AMR.
Reaksi Keluarga dan Mediasi Massa
Sekitar pukul 21.00 WIB, diketahui terduga pelaku dibawa ke RSUD Muara Rupit oleh keluarganya dan mendapatkan perawatan intensif di ruang IGD RSUD Muara Rupit akibat luka tembakan amunisi karet tersebut.
Pada pukul 21.30 WIB, Personil Brimob dan Pihak PT berangkat ke Polres Muratara untuk membuat Laporan Polisi atas kejadian tersebut.
Sekitar pukul 22.00 WIB, personel Intelijen Brimob memantau adanya massa dari Desa Kertasari (sekitar 60 orang) yang berkumpul dengan maksud mendatangi TKP untuk mencari pelaku penembakan warga mereka. Massa menggunakan 4 kendaraan minibus dan membawa senjata tajam (parang, golok), karena mengira terduga pelaku meninggal akibat ditembak oleh Personel Brimob.
Sesampainya di TKP, massa sempat melempari Mess Pegawai PT dan menanyakan keberadaan orang yang melakukan penembakan dengan nada mengancam dan menggunakan senjata tajam. Massa juga melakukan pelemparan batu/kayu ke Mess Pegawai PT.
Personel dari Polres dibantu Intel Brimob segera melakukan mediasi kepada massa. Mereka menjelaskan bahwa terduga pelaku pencurian telah melakukan pencurian buah sawit PT dan tertangkap tangan oleh Petugas Patroli. Namun, pelaku melawan menggunakan senjata tajam yang mengancam nyawa petugas, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan pelaku.
Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, massa mulai mengerti dan dihimbau untuk membubarkan diri, kemudian kembali ke desa mereka.