SUARAEMPATLAWANG.COM
Dharma Wanita Persatuan Inspektorat Kabupaten Empat Lawang mengisi kegiatan akhir pekan dengan mengunjungi pusat Budidaya Manggot BSF di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tebing Tinggi, Minggu (23/10/2022).
Kelompok Budidaya Maggot ini bernama “Titanik” singkatan Dari teknologi terpadu pengelolaan sampah organik, yang merupakan salah satu Komunitas Peduli lingkungan di Empat Lawang, dengan membudidaya manggot BSF sebagai solusi alternatif pengolaan sampah organik di Kabupaten Empat Lawang.
Setiap harinya, kelompok tersebut mengumpulkan ratusan kilogram limbah-limbah organik yang bertebaran baik di pasar, toko buah dan tempat lain yang kerap menimbulkan bau tak sedap dari sampah organik, setelah sampah itu diambil kemudian dibawa ke pusat budidaya untuk kemudian diberikan kepada ulat maggot sebagai biokonversi.
Berdasarkan penuturan Aldiwan Haira Putra Selaku Founder dari kelompok ini, saat ini jaringan titanik BSF telah tersebar ke beberapa kecamatan di Empat Lawang,“ akhir tahun 2021 kemaren, dari dinas Bappeda sudah fasilitasi pelatihan disini, namun kami berharap budidaya maggot ini juga dilakukan oleh ibu-ibu, karena ibu-ibu kan biasanya banyak sampah organik seprti sisa makanan dapur, sehingga tidak perlu dibuang tapi bisa diberikan ke maggot, mudah-mudahan DWP Inspektorat bisa menjadi penggeraknya” ucap peraih anugerah ASN Nasional 2019 ini.
Ketua DWP Inspektorat Kabupaten Empat Lawang, Meliana Yulius Sugiantara, SE merasa budidaya maggot BSF ini sangat baik untuk dilakukan “saya rasa ini merupakan solusi bagi kami ibu-ibu, karena sampah-sampah organik rumah tangga seperti sisa makanan biasanya selalu dibuang, ternyata bisa diolah dan memiliki potensi ekonomi yang tinggi, apalagi dari sisa makanan maggot juga bisa digunakan sebagai pupuk kompos buat tanaman” ujarnya istri Inpekstur yang juga pengusaha Coffe NTWO kepada awak media.
Komentar