SUARAEMPATLAWANG.COM
Sejumlah wartawan protes kinerja dinas komunikasi dan informatika Kabupaten Empat Lawang. Bagaimana tidak sudah sejak belasan tahun silam disinyalir Dinas Komunikasi dan informatika lebih mengutamakan media luar daerah ketimbang media pribumi, hal tersebut dikuatkan dengan didahulukannya media-media luar daerah untuk penandatanganan kontrak advetorial Tahun 2023 di Dinas Kominfo.
Ketidak terbukaannya dinas kominfo Empat Lawang akan dana anggaran publikasi membuat sejumlah wartawan merasa ada yang di tutup tutupi.
Yang mana biasanya, sebelum penandatanganan kontrak, seluruh awak media yang bertugas di Empat Lawang dirapatkan terlebih dahulu guna pembahasan anggaran publikasi. Namun, pada tahun ini tanpa adanya rapat ataupun musyawarah, penandatanganan kontrak langsung dilakukan.
” Setahu saya sebelum penandatanganan kontrak itu dirapatkan dahulu supaya tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalau begini kan kita tidak tahu anggaran masing-masing media, apakah adil dan sesuai peruntukannya”. Kata salah satu wartawan yang protes.
Sebab lanjutnya, untuk anggaran publikasi pada kantor Kominfo Empat Lawang tahun 2023, dirinya juga tidak mengetahui berapa besar anggaran yang disediahkan oleh pemerintah untuk menjalin kerjasama dengan media.
” Kami tidak tau berapa anggaran publikasi ini. seperti tahun-tahun sebelumnya anggarannya dihabiskan oleh media elekronik (TV dan Radio-red) saja sedangkan media cetak maupun online hanya kebagian sedikit.” Ungkapnya.
Sementara Kabid Humas Kominfo Empat Lawang Rustam Efendi saat di konfirmasi mengatakan didahulukan nya media luar dari pada media pribumi berdalih ruangan sempit sehingga tidak bisa sekaligus dipanggil.
” Yang urus para staf saya TKS mereka yang manggil, kamu ada nomor Randi ? karena tempat kita masih numpang sehingga tidak bisa sekaligus di panggil untuk penandatanganan kontrak”. Kata Rustam Effendi melalui sambungan telepon.
Komentar