oleh

Manfaatkan Kulit Jengkol Untuk Jadi Pupuk

SEL EMPAT LAWANG – Kulit jengkol yang biasanya dibuang dan hanya menjadi sampah. Namun dengan warga Tebing Tinggi ini dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk organik.

Joko Prayitno salah seorang warga Tebing Tinggi mengatakan, saat ini di Kabupaten Empat Lawang khususnya di Kecamatan Tebing Tinggi sedang musim jengkol. Namun ia melihat warga setelah mengupas jengkol kulitnya dibuang dan hanya menjadi sampah.

“Dari pada hanya menjadi sampah saya bersama teman-teman berinisiatif untuk memanfaatkan kulit jengkol menjadi pupuk,” ujar Joko disela-sela proses pembuatan kulit jengkol menjadi pupuk, Sabtu (04/10/2020).

Pria yang mulai hoby memanfaatkan limbah jengkol untuk pupuk organik ini, rupanya juga salah seorang pejabat di RSUD Tebing Tinggi, ia menjelaskan, kulit jengkol selain berfungsi sebagai pupuk yang dapat membantu kesuburan tanaman, bisa menjadi pestisida alami. Pertisida alami yang dihasilkan dari kulit jengkol dapat menghilangkan beberap jenis hama pada tumbuhan seperti semut, lalat, belalang dan serangga serangga kecil lainnya.

“Kulit jengkol memiliki empat senyawa yang baik bagi pertumbuhan tanaman, yaitu zat tanin yang berfungsi sebagai anti serangga, asam fenolat untuk mengatasi gulma, asam steroit sebagai senyawa penyubur tanah dan asam jengkolat yang bertugas membasmi hama dan penyakit,” jelasnya.

Prosesnya lanjut Joko, kulit jengkol digiling halus, setelah itu dilakukan fermentasi selama sepuluh hari untuk mengaktifkan zat organik yang terdapat pada kulit buah yang bernama latin Archidendron pauciflorum tersebut.

“Pupuknya nanti kita pakai untuk perkebunan kita sendiri. Jadi dapat menghemat biaya dari pemanfaatan kulit jengkol yang selama ini hanya dibuang oleh masyarakat,” ungkapnya. (20)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *