oleh

kelompok tani hutan di Paiker melakukan kegiatan pembagian bibit tanaman

Caption : Camat Paiker secara simbolis menanamkan bibit pohon.

SEL Empat Lawang – Akhir-akhir ini Pasemah Air Keruh (Paiker) sering dilanda banjir sehingga merusak lahan pertanian, pemukiman dan infrastruktur lainnya seperti jembatan.

Meluapnya sungai Ayik Kegho yang sebabkan naiknya volume air yang datang dari ulu (bukit).

Meluapnya sungai Ayik Kegho disinyalir akibat hutan yang ada di ulu telah gundul dan fungsinya berubah menjadi lahan perkebunan masyarakat.

Untuk menghindari banjir yang besar-besar sehingga membawa bencana bagi masyarakat Paiker, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) XI Dinas Kehutan Sumatera Selatan (Sumsel) melalui kelompok tani hutan di Paiker yang diketuai Juli Agustoni melakukan kegiatan pembagian bibit tanaman seperti bibit bambang, pinang dan Jengkol sebanyak 20 ribu buah.

Bagi masyarakat yang berminat dengan bibit tersebut dan bersedia menanamkannya di sekitar sungai ayik kegho dipersilahkan datang ke kebun bibit rakyat (KBR) yang lokasinya di desa Keban Jati.

Penyerahan bibit secara simbolis tadi pagi (13/12) yang dihadiri oleh Camat Paiker, Kades Keban Jati, tokoh masyarakat, para petani dan Dedi Harianto selaku fungsional penyuluh UPTD wilayah XI Kikim Pasemah dinas kehutan Sumsel.

Penamanan simbolispun dilakukan di kantor camat Paiker yang wilayahnya berdekatan dengan sungai ayik kegho.

Penanaman dilakukan Noperman Subhi camat Paiker, tokoh pemuda, pelajar yang tergabung dalam organisasi Mencintai Alam Paiker (MAP) dan fungsional penyuluh yang orang asli dari Paiker.

Dalam sambutnya camat Paiker menjelaskan bahwa penanaman kembali pohon-pohon keras di tepian sungai air kegho diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang bermanfaat untuk menahan dan menyerap laju air yang berlebihan yang dapat selama ini mendatangkan banjir.

“Apalagi bibit ditanam di daerah ulu sebagai sumber utama air yang mengaliri sungai ayik kegho,”Katanya.

Penjelasan lanjutnya camat mengatakan bahwa apabila bibit yang ditanaman dan dipelihara secara baik dan benar akan tumbuh dengan sempurna serta berfungsi menyimpan dan menahan laju air yang mengalir di sungai ayik kegho.

Abu Bakar Sidik kades Keban Jati dalam penjelasnya mempersilahkan masyarakat yang punya lahan dekat sungai Ayik kegho mengambil bibit dan menamanya dilahan masing-masing untuk menghindari potensi banjir yang dapat merusak lahan mereka dengan cara mengumpulkan KTP dan diberikan kepada pengelola KBR.

“Bagi masyarakat yang ingin bibit untuk ditanam di pinggir sungai silahkan ambil dgn KBR dengan syarat mengumpulkan KTP,”Tukasnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *