oleh

Setelah Guru di Pungli, Kini Giliran Guru Kenakan Administrasi Penerima PIP 100 ribu Persiswa Penerima Bantuan

SUARAEMPATLAWANG.COM

Setelah ramai video maupun surat edaran yang mewajibkan para guru untuk ikut seminar merdeka belajar berbayar pada 26/9/2022, beberapa hari lalu. Yang mana setiap guru harus membayar Rp 200.000,-Rp 350.000,.

Kali ini dunia pendidikan di kabupaten Empat Lawang kembali tercoreng atas ulah salah seorang guru yang menerima setoran dari wali murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).

Ulah guru yang sengaja menunggu didepan salah satu bank di Tebing Tinggi Sumatera Selatan seperti preman yang sedang menunggu setoran.

Didalam video terlihat tumpukan uang Rp 100 ribu yang dibalut buku bank dipegang bendahara salah satu SDN Tebing Tinggi.

Menurut salah satu wali murid yang engan disebutkan namanya, bantuan PIP yang mereka terima hanya 350.000 ribu karna di potong oleh oknum guru.

“Uang bantuan PIP itu sebenarnya 450.000 ribu yang ada dibuku rekening, namun yang kami terima cuman 350.000 ribu, karna 100.000 ribunya dipotong oleh pihak guru,” Ucap Wali Murid pada Selasa sore 27 September 2022.

Lanjutnya “kami juga tidak tau uang 100.000 ribu itu untuk apa, yang jelas saat kami mengambil uang di Bank BRI Talang Banyu ada oknum guru dari sekolah yang ikut mendampingi dan meminta kembali buku rekening serta uang 100.000 ribu,”

Oknum Kepala sekolah saat dikonfirmasi salah satu awak media diruang kerjanya, pada Rabu pagi, 28 September 2022. Menolak serta Bersumpah bawah uang 100.000 ribu bukan dipotong, namun pemberian seluruh wali murid itu sendiri.

“Bantuan ini diajukan pada bulan September ditahun 2021 sedangkan cairnya bulan September tahun 2022, kami pihak guru selalu ke Bank untuk mengecek dan berusaha serta menjurit jurit terus agar bantuan ini turun, tanda terimakasih dari wali murid yang telah diurus bantuannya mereka memberikan buku bank bersama uang 100.000 ribu kepada guru,” bantah kepala Sekolah.

Namun penjelasan yang di tuturkan oleh kepala sekolah kepada awak media sangat lah berbeda jauh dengan penjelasan dari ‘Erik selaku adik sepupu kepala sekolah.

Eri bersama dengan suami kepala sekolah menemui awak media pada Rabu sore 28 September 2022 di tempat tongkrongan, untuk menjelaskan bawah uang yang dipotong 100.000 ribu itu sebagai adminstrasi.

“Bantuan ini kan yang mengurus pihak guru, jadi uang itu bisa disebut untuk biaya administrasi guru,” ungkap Eri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *