oleh

Tak Ikut Tes Wawancara Peserta Lolos Penerimaan PKD di Empat Lawang, Benarkah ?

SUARAEMPATLAWANG.COM

Pemberitaan yang diterbitkan salah satu media terkait jawaban dari Bawaslu Sumatera Selatan terkait dugaan adanya tindak kecurangan pada seleksi PDK Kabupaten Empat Lawang mendapat protes dari peserta lainnya.

Mereka menyayangkan adanya statement yang dikelurkan oleh Bawaslu Sumatera Selatan yang hanya mendengar dari pihak Bawaslu kabupaten tanpa mengkroscek kebenarannya dilapangan.

Sebelumnya viral dimedia sosial adanya peserta penerimaan PKD (Panwaslu Kelurahan /Desa) protes atas lolosnya KU sebagai anggota PKD disalah satu desa di Kecamatan Pendopo padahal yang bersangkutan tidak mengikuti sesi tes wawancara.

Menurut informasi yang didapat dari narasumber, ada 5 orang peserta yang berasal dari desa nya mendaftar sebagai petugas PKD namun hanya tiga orang yang mengikuti tes wawancara pada, Selasa, (31/12023) lalu.

Ketiga orang tersebut diantaranya HDG, KK dan TK Sedangkan dua orang yaitu JR dan KU tidak datang sesi tes wawancara.

Anehnya saat pengumuman KU dinyatakan lolos hingga memantik reaksi peserta lain dan di posting dimedia sosial hingga viral.

Sementara itu ketua Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Sumatera Selatan Yenli Elmanoferi M.Si, saat di konfirmasi oleh tim faktasidik menyebutkan, bahwa hal tersebut hanya kesalahan pemahaman.

Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu Kabupaten Empat Lawang, dari hasil yang didapati disebutkan bahwa peserta merupakan 2 bersaudara dengan paras muka yang agak mirip.

” Dio 2 beradek memang agak mirip, di sangko adeknyo yang tes, Salah sangko bae yg muat postingan di fb itu. Harusnyo dio konfirmasi langsung ke sekretariat panwascam,” terang Yenli Elmanoferi.

Bagi peserta sebelum masuk ke ruang tes untuk menukar ID card setiap peserta harus memperlihat kan KTP Waktu perkenalan namo nyo Krisna Usnita.

“PKD Tanjung Baru kecamatan Pendopo itu ikut dio wawancara, ado video nyo,” Jelas Martin Devisi HP2H Bawaslu Empat lawang saat dipertanyakan oleh ketua Bawaslu Sumsel yang dilansir dari media fakta sidik.

Pernyataan dari Bawaslu Sumatera Selatan langsung diprotes, mereka lebih mengetahui yang mana TK dan KU karena satu kampung.” Tapi kami tau mana yang TK mana yang KU. Kami satu desa mana mungkin kami tidak tau,” tulisnya, Selasa, (7/2).(Alian)

Entah siapa yang salah ?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *