oleh

WABAH ” NGOROK” MENYERANG EMPAT LAWANG. BANYAK TERNAK KERBAU MATI MENDADAK

SUARAEMPATLAWANG.COM

Rabu, 17 April 2024


Ratusan ekor hewan Kerbau dan Sapi di beberapa tempat di Kabupaten Empat Lawang mati mendadak. Untuk sementara penyebab kematian di duga karena di serang oleh kuman / bakteri Septicemia Epizootica ( SE )
yang senang hidup/tumbuh ditempat dingin/lembab atau sering disebut juga penyakit ngorok.


Merebaknya penyakit ini terpantau sejak tanggal 4-5 April 2024. Mengingat aktivitas kedatangan ternak ternak dari luar daerah untuk kebutuhan menghadapi hari lebaran. Dan tidak menutup kemungkinan datang dari daerah yang telah terjangkit

Belum ada data yang pasti. Namun informasi yang di dapat dari masyarakat, untuk di desa Tanjung Raman berjumlah 49 ekor. Desa Nanjungan berjumlah 54 ekor. Sementara untuk di Desa Tanjung Tawang, Padang Tepung, Beruge Ilir belum dapat angka yang pasti.


Andre alias Caguk 45 tahun salah satu peternak yang mengalami kerugian, melalui meminta dinas terkait untuk membantu menangani wabah ini.

Camat Pendopo Sefza Doris S.Kom., MM saat ditemui awak media baru tau informasi ini dari media namun ia berjanji akan secepatnya berkoordinasi dalam mengahadapi wabah ini.” Kita akan mendata para peternak melalui para Kades, untuk mengambil langkah langkah selanjutnya bersama instansi terkait.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Hendra Lezi saat di telpon, dan di konfirmasi melalui WA, tidak menjawab dan mengangkat telpon.

Wabah ini, sebelumnya telah merebak di daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan mereka dengan sigap dan cepat langsung menangani bersama sama instansi lain. Melalui salah satu dokter di Kabupaten Empat Lawang awak media diperkenalkan dengan salah satu dokter hewan yang ikut menangani wabah di OKI.

” Saya ibu drh. Wahyuni Azani pak 🙏🏻
saya dinas di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI. Nama penyakit tersebut SE (Septicemia Epizootica) atau sering disebut penyakit Ngorok. Disebabkan oleh kuman/bakteri yang senang hidup/tumbuh ditempat dingin/lembab pak
Pencegahannya :

  1. Isolasi / pisahkan hewan sehat dan yang sakit
  2. Hewan sehat dilakukan vaksinasi SE
  3. Hewan sakit dilakukan pengobatan dengan memberikan antibiotik dan vitamin
  4. Perhatikan lalu lintas atau keluar masuk hewan ternaknya
  5. Semprot sekitar kandang, peralatan dengan desinfektan untuk melakukan sanitasi kandang
  6. Ternak yang mati harap dikuburkan dengan kedalaman lebih kurang 2 meter atau dilakukan tindakan pembakaran pada bangkai kerbau yang mati.  Secepatnya laporkan ke dinas peternakan empat lawang yaa pak sebelum semakin parah penyebaran penyakitnya pak . Kasian pak banyak kerbau yang sakit dan mati. Dan saya juga kasihan kerugian yg diderita peternak pak”, terang drh. Wahyuni Azani.

Demikian masukan dan saran dari drh. Wahyuni Azani yang bekerja penuh tanggung jawab karena tidak mau di katakan ” Makan Gaji Buta ” dan Bikin laporan ” Asal Bapak Senang.(Waton).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *