oleh

SEBELUM PROYEK IRIGASI PEMBORONG YANG SAMA KERJAKAN BENDUNGAN DI PAIKER, RUSAK JUGA? 

SUARAEMPATLAWANG.COM

Jauh sebelum proyek irigasi Rp 42 Miliar yang hancur di Pasemah Air Keruh (PAIKER) pemborong yang sama mengerjakan proyek rehab Bendungan di Desa Talang Padang Kecamatan PAIKER di tahun 2022 lalu.

Informasi yang didapat nilai proyek Bendungan tersebut mencapai Rp 14 Miliar rupiah. Bendungan yang dikenal warga dengan nama Bendungan Talang Padang terletak di dusun ujung PAIKER.

Menurut warga, setelah beberapa bulan mulai bekerja terjadi bencana banjir, akibat terdampaknya bencana banjir tersebut kembali di ajukan ke bencana yang mana proyek tersebut sempat terhenti beberapa Minggu. Setelah terhenti cukup lama akhirnya pekerjaan rehab Bendungan kembali di lanjutkan. Namun menurut pandangan masyarakat percuma karena tidak bermanfaat bagi masyarakat sebab air pembagian dari Bendungan belum pernah sampai untuk pengairan areal persawahan di desa-desa salah satu nya desa Air Mayan.

Di tahun 2024 pemborong yang sama kembali mendapatkan proyek yang saat ini hancur lebur. Tidak tanggung-tanggung proyek tersebut bernilai Rp 42,9 Miliar.” Kepala proyek yang saya tau bernama MAIKEL di tahun 2022 mengerjakan Bendungan, di tahun 2023 pak MAIKEL kembali bekerja ambil tender untuk perbaikan jalur pembagian sungai air keruh dari BK 5 menuju ke BK 7 Air Mayan. Yang mana proyek belum selesai sudah banyak yang ambruk,” ungkap Juli warga Paiker, Rabu 6 Juni 2024.

Dari salah satu oknum wartawan di Paiker di tahun 2025 pemborong yang sama akan mendapatkan proyek yang lebih besar di PAIKER.” Kata pak MAIKEL tahun 2025 akan ada lagi proyek yang lebih besar yang ia kerjakan di PAIKER,” terang warga yang meminta namanya tidak disebutkan.

Sebelumnya sempat heboh proyek Irigasi bernilai Rp 42,9 Miliar hancur lebur di PAIKER, proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dikerjakan oleh dua (2) perusahaan yang berbeda.

Pada laman Kementerian PUPR tercatat proyek tersebut dibagi dalam 2 sesi namun kedua pemenang proyek beralamat di alamat yang sama walaupun nama pemenang proyek berbeda.

Pada tahap kedua paket (1) dimenangkan oleh PT Usaha Nata Lestari Sejahtera dengan anggaran Rp 22.590.558.120 (Dua puluh dua miliar lima ratus sembilan puluh juta lima ratus lima puluh delapan ribu seratus dua puluh rupiah).

Sedangkan paket kedua tahap (2) dengan anggaran Rp 20.425.013.765,64 (Dua puluh miliar empat ratus dua puluh lima juta tiga belas ribu tujuh ratus enam puluh lima koma enam puluh empat rupiah) dimenangkan oleh PT Radot Bangun Perkasa yang juga beralamat di Pasar Minggu Jakarta.

Hancurnya irigasi yang menjadi tumpuan petani sawah sangat disesalkan warga, mereka berharap irigasi tersebut segera diperbaiki karena petani ingin menggarap sawah.” “Dengan adanya irigasi ini petani dirugikan karena tidak bisa menggarap sawah, pihak pekerja tidak membuat pintu air sehingga areal sawah menjadi kering. Sekarang masyarakat mengganti tanaman padi menjadi jagung, sehingga pendapatan masyarakat berkurang. Kami berharap irigasi ini segera diperbaiki,” ungkap Imron warga Paiker Selasa 4 Juni 2024.

Senada dengan Imron Warga Talang Padang Kecamatan Paiker Giman mengatakan hal yang sama. Ia meminta pemerintah segera memperbaiki proyek irigasi agar masyarakat kembali bisa menggarap sawah.” Dulu kami petani sawah sekarang sudah lebih dari satu (1) tahun tidak ada air ke sawah kami. Saat ini kami menanam jagung sampai irigasi ini diperbaiki,” tutur Giman dilokasi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *